Avis : Tranzmav Hotel Samarinda

Hari terakhir menginap di hotel ini. Di malam itu, saat sedang menunggu driver grab untuk mengambil barang, saya mengobrol-ngobrol dengan salah satu staf hotel, tentang keadaan hotel dan pemiliknya. Sebuah hotel yang survive dari gempuran hotel-hotel modern dan strategis di tengah-tengah kota. Sebelum saya benar-benar meninggalkan hotel ini, saya sempat memotret beberapa interiornya, khususnya di lorong-lorong kamar lantai dua. Farewell, Tranzmav

Memang harga termurah tapi gak nyangka lokasinya, sepinya, dan dari segi bangunan hotel baru rasa lama. Agak syok pas masuk hotel gak langsung meja resepsionis tapi ruangan kosong sepi gak terawat. Concierge tanpa ada staf petugas. Kecuali Bellboy yg menawarkan bawakan barang, makasih Pak. Tapi Parahnya kamar kami tidak ada jendela jadi kami kesiangan bangun dan berasa engap meski AC dingin poll. Interior dalam kamar gak di finishing, cuma lapis triplek plywood dan sudah gitu saja. Tidak ada kursi padahal luas ruang kamarnya. Tapi stop kontak banyak sih, walo ada satu yg gak fungsi. Hampir setengah jt tp gak dapat sarapan. Dan Cukup pusing mencari nomor kamar karena pakai nama kota di Jepang.

Bagus tempatnya bersih